Cari Blog Ini

Senin, 20 Januari 2014

ASMA &SIFAT ALLAH ( 2 )

ASMA &SIFAT ALLAH 
 (Nama-Nama dan Sifat-Sifat Alloh)

Syaikh Shâlih bin ‘Abdil ‘Azîz As-Sindî hafizhahullahu

Penerjemah : Bisri Tujang, Lc.


Al-Muhîth ( (المحیط

Yang Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu, Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Berkemampuan atas segalanya.

Al-Qohhâr ( (القھار

Yang Maha Perkasa terhadap segala sesuatu, dimana pada-Nya seluruh makhluk tunduk lagi merendahkan dan menghinakan diri dihadapan-Nya lantaran kemuliaan, kekuatan dan kesempurnaan ketentuan-Nya.

Al-Muqît ( (المقیت

Yang Memberikan apa yang dibutuhkan oleh setiap makhluk, Yang Menyalurkan rizki mereka dan Menentukannya sesuai dengan kehendak-Nya menurut kebijaksanaan dan kemuliaan-Nya.

Al-Wakîl ( (الوكیل

Yang Bertanggung Jawab mengatur urusan hamba-Nya sesuai ilmu, kekuasan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya yang komprehesif. Dialah Yang memelihara para wali-Nya dan memudahkan urusan mereka dan menjauhkan mereka dari kesulitan, serta Dia cukupi kebutuhan mereka. Jadi, barang siapa yang menjadikan-Nya sebagai pemeliharanya, maka Dia sudah cukup sebagai penolongnya (sebagaimana Firman-Nya) "Allâh adalah Penolong orang-orang yang beriman, Ia telah mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya".

Dzûl Jalâli wal Ikrâm (ذو الجلال والإكرام)

Yaitu, Yang memiliki kebesaran, keagungan dan Yang memiliki rahmat, kedermawanan dan kebaikan yang menyelimuti perkara umum dan khusus, Dia Yang memuliakan para wali dan segenap orang pilihan-Nya, yang mereka juga memuliakan, mengangungkan dan mencintai-Nya.

Al-Wadûd ( (الودود

Yang mencintai Para Nabi dan Rasul-Nya, serta para pengikut mereka, dan mereka pun mencintai-Nya. Dia lebih dicintai oleh mereka dibandingkan segalanya. Hati-hati mereka telah terisi oleh rasa cinta kepada-Nya, dan lisan-lisan mereka terus bergerak menyanjung-Nya. Relung hati mereka senantiasa dipenuhi oleh rasa
cinta, ikhlas dan penuh harapan kepada-Nya. 

Al-Fattâh ( (الفتّاح

Yang memutuskan perkara hamba-hamba-Nya dengan hukumhukum syariat, keputusan takdir dan ketetapan balasan perbuatan mereka. Yang dengan kelembutan-Nya membuka penglihatan orang-orang yang jujur, membuka hati-hati mereka untuk mengenal, mencintai dan kembali pada-Ny. Dia juga yang membuka pintu-pintu rahmat dan rizki yang beragam bagi hamba-hamba-Nya, serta membuka jalan amal mereka untuk berusaha, yang dengannya mereka menuai hasil dari usaha tersebut baik di dunia maupun di akhirat “Apa saja yang Allâh anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allâh, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu”.

Ar-Razzâq ( (الرزاق

Yang Maha Pemberi rizki untuk segenap Hamba-Nya, sehingga tidak satupun makhluk yang melata di atas permukaan bumi ini, melainkan telah Allâh penuhi rizkinya. Rizki-Nya kepada hambahamba- Nya ini terbagi menjadi dua bagian: (Pertama) rizki yang umum, mencakup untuk semua orang baik yang shâlih maupun pendosa, generasi yang terdahulu hingga yang terakhir, dan rizki ini adalah rizki yang bersifat fisik. (Kedua) rizki yang khusus, yaitu berupa hati, dimana pemenuhannya disuguhkan dengan ilmu dan iman, serta rizki yang halal untuk membatu tegaknya agama Allâh. Rizki semacam ini hanya diistimewakan bagi orang-orang yang beriman, berdasarkan derajat keimanan mereka, sesuai dengan kebijaksanaan dan rahmat-Nya.

Al-Hakam ( الحكم ), dan

Al-‘Adl ( (العدل
Yang memutuskan perkara diantara hamba-hamba-Nya di dunia dan di akhirat dengan keadilan-Nya; sedikitpun Dia tidak mengurangi berat timbangan amal seseorang walau seberat biji dzarrah, dan dia tidak akan membebani seseorang dengan dosa orang lain. Dia tidak akan membalas seorang hamba melebihi dosanya dan Dia akan menunaikan hak-hak kepada yang berhak, sehingga Dia tidak membiarkan setiap pemilik hak tersebut melainkan akan diberinya. Dialah Yang Maha Adil dalam aturan dan ketetapan-Nya, “Sesungguhnya Tuhanku tetap berada di atas Jalan (keputusan-Nya) yang lurus”.

Jâmi’un Nâs ( (جامع الناس

Yang Maha Mengumpulkan manusia pada hari yang tidak adakeraguan padanya, dan Dia pula yang mengumpulkan seluruh amal perbuatan dan rizki mereka, tidak ada yang tertinggal sedikitpun amal yang kecil maupun besar melainkan akan dihitung oleh-Nya. Dia juga yang akan mengumpulkan perkara yang telah terpisah dan dianggap mustahil;yaitu mengumpulkan manusia yang telah meninggal dari generasi pertama maupun terakhir (kelak di padang mahsyar, pent.), hal ini karena kesempurnaan kekuasaan dan keluasan ilmu-Nya.

Al-Hayyu ( الحي ), dan

Al-Qoyyûm ( (القیوم
Yang memiliki kehidupan yang sempurna dan terus berdiri dengan sendiri. Yang terus menerus berdiri mengurus penduduk langit dan bumi, mengurus rizki mereka dan membenahi seluruh keadaan mereka. Maka nama Al-Hayyu adalah sebuah nama yang mengandung makna seluruh sifat dzat, dan nama Al-Qayyûm adalah sebuah nama yang mengandung makna seluruh sifat perbuatan.

An-Nûr ( (النور

Pemberi cahaya langit dan bumi, Yang memberikan cahaya ke dalam hati-hati orang yang berpengetahuan, dengan cara mengenal dan mengimani-Nya. Menyinari akal mereka dengan cahaya petunjuk. Dan Dialah Yang telah menyinari langit dan bumi dengan berbagai cahaya yang telah ditetapkan oleh-Nya. Hijab
(penghalang)-Nya adalah cahaya, jika seandainya Dia membukanya, maka pancaran sinar wajah-Nya akan menghanguskan seluruh makhluk yang di pandang oleh-Nya. Badî’us Samâwât wal Ardhi

(بدیع السماوات والأرض)

Yaitu Dialah Sang Pencipta dan Inovator langit dan bumi, yang pada penciptaannya telah mencapai puncak keindahan penciptaan, keteraturan yang menakjubkan dan nyata. 

Al-Qâbidh ( القابض ),dan

Al-Bâsith ( (الباسط
Al-Qâbidh adalah Yang Maha Mencabut nyawa dan menarik rizki sedangkan Al-Bâsith adalah Yang Maha Melapangkan rizki dan melanggengkan hati. Yang demikian itu berlaku karena kebijaksanaan dan rahmat-Nya.

Al-Mu’thî ( المعطي ),dan

Al-Mâni’ ( (المانع
Tidak ada satupun yang dapat menahan apa yang Ia berikan, dan tidak ada satupun yang dapat memberi apa yang Ia tahan. Maka semua kebaikan dan manfaat haruslah dipinta dan diharapkan dari- Nya, karena Dialah Yang memberi pemberian kepada siapa yangdikehendaki-Nya, sebagaimana Dia mencegahnya menurut kehendak-Nya, berdasarkan kebijakan dan rahmat-Nya.

Asy-Syahîd ( (الشھید

Yaitu Yang Maha Menyaksikan segala sesuatu, Mendengarkan semua getaran suara baik yang tersembunyi maupun yang tampak, Melihat semua yang wujud baik yang halus maupun yang tampak, yang kecil maupun yang besar. Dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang dengannya Dia menyaksikan dan mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya.

Al-Mubdî` ( المبدئ ),dan

Al-Mu’îd ( (المعید
Allâh Ta’âlâ berfirman: “Dan Dialah Yang Mengawali penciptaannya, kemudian Membangkitkan mereka”. Dialah yang mengawali penciptaan mereka, untuk menguji diantara mereka siapa yang paling baik amal perbuatannya, lalu Dia membangkitkan mereka untuk membalas amal mereka menurut baik dan buruknya.
Demikian juga Dialah yang menciptakan seluruh makhluk setahap demi setahap, kemudian Dia membangkitkannya dalam satu waktu.

Al-Fa’âlu Limâ Yurîd (الفعال لما یرید)

Yang Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, dan hal ini terwujud karena kesempurnaan kekuatan-Nya dan karena kemurnian kehendak dan kekuasaan-Nya. Bahwa segala perkara yang dikehendaki-Nya pasti akan dilakukannya, tanpa ada satupun pun yang sanggup melarang atau menyanggah-Nya, dan tiada satupun yang mampu menjadi pembantu dan penolong-Nya, terhadap segala hal yang akan terjadi. Bahkan jika Dia menghendaki sesuatu Ia mengatakan jadilah maka jadilah. Sebagaimana Dia juga
Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya, maka kehendak-Nya menyertai kebijakan dan kemuliaan-Nya, karena Dia tersifati dengan kekuasaan yang sempurna dan memiliki kebebasan berkehendak. Serta Dia juga tersifati dengan sifat kebijaksanaan yang mencakup seluruh apa yang telah, sedang dan akan dilakukan.

Al-Ghonî ( الغني ), dan

Al-Mughnî ( (المغني
Dia Yang Maha Kaya dalam Dzat-Nya, Yang memiliki kekayaan yang sempurna lagi absolut, dari segala sisi dan tinjauan, karena kesempurnaan diri-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya. Tidak ada celah kekurangan sedikitpun dari segala sisi, tetap saja selamanya Ia Maha Kaya. Karena kekayaan-Nya merupakan konsekuensi dari Dzat-Nya, sebagaimana Dia akan tetap sebagai Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pemberi rizki dan Maha Baik. Tidak butuh kepada seorang pun untuk segala hal. Dialah Yang Maha Kaya, di tangan-Nya lah segala perbendaharaan langit dan bumi, serta perbendaharaan dunia dan akhirat. Sedangkan al- Mughnî adalah Dialah Yang Maha Mencukupi makhluk-Nya secara umum, dan mencukupi manusia yang khusus dengan curahan kemurahan-Nya ke dalam hati mereka dengan pengetahuan robbanî dan hakikat keimanan.

Al-Halîm ( (الحلیم

Dialah yang melimpahkan semua nikmat baik yang lahir maupun yang batin kepada makhluk-Nya, walau mereka banyak bermaksiat dan bersalah. Namun Dia tetap bersikap santun kepada mereka sesuai dengan kadar kemaksiatan mereka, kiranya mereka mau untuk bertaubat kepada-Nya dan kembali kepada-Nya. 

Asy-Syâkir ( الشاكر ), dan

Asy-Syakûr ( (الشكور
Dia berterima kasih dari amal perbuatan (hamba-Nya) yang sedikit dan mengampuni kesalahan dan dosa yang berlimpah. Dia mengganjar dengan pahala yang berlipat ganda terhadap amal perbuatan orang-orang yang ikhlas lagi tulus tanpa mengharapkan imbalan, berterima kasih kepada orang-orang yang mensyukuri 
nikmat dan menyebut orang yang menyebut-Nya. Barang siapa yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan satu amal Shâlih, maka Allâh mendekatinya lebih banyak lagi (dengan ganjara pahala dan karunia, ed.).

Al-Qorîb ( القریب ),dan

Al-Mujîb ( (المجیب
Dialah Yang Maha dekat kepada setiap hamba, dan kedekatan-Nya pada hamba-Nya terbagi menjadi dua macam: (Pertama) kedekatan yang bersifat umum untuk semua makhluk, dengan ilmu, pengetahuan, pengawasan, persaksian dan pemantauan-Nya. (Kedua) kedekatan yang bersifat khusus untuk hamba, pemohon dan para pecinta-Nya, dan kedekatan model yang kedua ini tidak diketahui hakikatnya, ia hanya bisa dideteksi dari pengaruh baiknya, seperti: kelembutan-Nya pada hamba-Nya, serta inayat dan bimbingan-Nya kepadanya. Dan di antara pengaruhnya adalah dikabulkannya do'a orang-orang yang meminta kepada-Nya dan kembalinya hamba-hamba-Nya. Dia mengabulkan doa orang-orang yang berdo’a pada-Nya secara  umum, bagaimanapun keadaan, kondisi dan dimanapun mereka berada. Sebagaimana Dia telah menjanjikan janji yang mutlak ini kepada mereka, yaitu bahwa Dia akan mengabulkan doa orangorang
khusus yang memenuhi dan tunduk terhadap syariat-Nya, Dia juga mengabulkan doa orang yang sedang mengalami kegentingan/keadaan darurat, mengabulkan doa orang yang telah putus harapan tapi masih memiliki hubungan dengan-Nya, karena dorongan rasa harap yang besar pada ampunan-Nya, harapan dan
takut pada-Nya.

Al-Kâfî ( (الكافي

Yang Maha Mencukupi semua yang diperlukan dan dibutuhkan. Dialah Yang Maha Memenuhi secara khusus berbagai kebutuhan baik dunia dan akhirat orang-orang yang beriman, bertawakkal dan bersandar pada-Nya.

Al-Awwal ( ,(الأول

Al-Âkhir ( ,(الآخر
Azh-Zhâhir ( الظاھر ),dan
Al-Bâthin ( (الباطن
Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskannya dengan tafsiran yang lengkap dan jelas. Beliau Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika menyeru Rabb-nya :

أنت الأول فلیس قبلك شيءٌ وأنت الآخر فلیس بعدك شيءٌ ، وأنت الظاھر فلیس فوقك شيءٌ ، وأنت الباطن فلیس دونك شيءٌ 


“Engkau lah Yang Maha Pertama, sehingga tidak ada sesuatu apapun yang mendahului-Mu, dan Engkaulah Yang Terakhir, tidak ada sesuatu apapun yang mengakhiri-Mu. Engkau lah Yang Tampak, sehingga tidak ada sesuatu pun yang berada di atas-Mu, dan Engkaulah yang Maha Batin, sehingga tidak ada sesuatu pun yang berada di bawah-Mu.” 


Al-Wâsi’ ( (الواسع

Yang Maha Luas sifat-sifat dan karakteristik serta hubungan kedua- Nya tersebut, di mana tidak seorang pun yang dapat menghitung sanjungan yang dipersembahkan kepada-Nya. Bahkan sebagaimana Ia menyanjung diri-Nya sendkiri, Yang Maha Luas keagungan, kekuasaan dan kerajaan-Nya, dan Yang Maha Luas karunia dan kebaikan, serta keagungan dan kedermawanan-Nya.

Al-Hadî ( الھادي ),dan

Ar-Rasyîd ( (الرشید
Yaitu: Dialah Yang Maha Memberi petunjuk dan Membimbing semua hamba-Nya menuju kebaikan dan menghindari keburukan. Dia mengajari mereka dari apa yang tidak diketahui, Memberi mereka hidayah taufik dan bimbingan, Mengilhamkan ketakwaan kepada mereka, dan Menjadikan hati-hati mereka patuh dan tunduk pada perintah-Nya. Adapun Nama Ar-Rasyîd mengandung makna Al-Hakîm (Yang Maha Bijaksana), yaitu Dia Maha Bijaksana di dalam firman dan perbuatan-Nya. Seluruh syariat-Nya seluruhnya adalah kebaikan, bimbingan dan kebijaksanaan dan pada ciptaan-Nya terkandung bukti atas bimbingan Allâh. 

Al-Haq ( (الحقّ

Dialah Yang Maha Benar di dalam dzat dan sifat-sifat-Nya. Ia merupakan konsekuensi wajib akan eksistensi-Nya. Pemilik sifat-sifat dan ciri-ciri yang sempurna. Eksistensi-Nya merupakan kelaziman dari Dzat-Nya, karena tidak ada suatu pun yang eksis melainkan memiliki Dzat. Dia tetap dan senantiasa tersifati dengan keagungan, kemuliaan, keindahan dan kesempurnaan. Senantiasa dan tetap dikenal dengan keluhuran-Nya. Sebab perkataan, perbuatan, pertemuan, Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya dan agama-Nya adalah benar. Peribadatan hanya pada-Nya yang tiada sekutu bagi-Nya adalah benar, dan semua yang disandarkan kepada-Nya adalah benar. (Sebagaimana firman-Nya):

ذلك بأن لله ھو الحق وأن ما یدعون من دونھ ھو الباطل وأن لله ھو العليّ الكبیر


“Yang demikian itu bahwasanya Allâh adalah Tuhan Yang benar untuk disembah, dan apa yang kalian seru selain-Nya dia adalah batil, dan Allâh Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”


قل الحق من ربكم فمن شاء فلیؤمن ومن شاء فلیكفر


“Katakanlah: kebenaran datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang menghendakinya, hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang menghendaki (selainnya) pastilah ia kafir"


" فماذا بعد الحق إلا الضلال


“Dan tidaklah setelah kebenaran melainkan kesesatan”


وقل جاء الحق وزھق الباطل إن الباطل كان زھوقًا


“Katakanlah, telah datang kebenaran dan kebatilan pun lenyap, sesungguhnya kebatilan pasti akan sirna.”


Segala puji hanya milik Allâh yang dengan karunia-Nya semua amal Shâlih bisa terselesaikan. Shalawat dan Salam sejahtera semoga senantiasa tercurahkan kepada Muhammad, keluarga, sahabat-sahabatnya, dan orang-orang meneladani mereka hingga hari kiamat. Diucapkan dan ditulis oleh seorang hamba yang fakir yang membutuhkan (rahmat) Rabb-nya : ‘Abdurrahmân bin Nâshir bin Abdillah bin Nâshir As-Sa'di. Semoga Allâh mengampuni beliau, kedua orang tua beliau, guru-guru dan kesayangan beliau serta seluruh kaum muslimin. Âmîn.