ASMA &SIFAT
ALLAH
(Nama-Nama dan Sifat-Sifat Alloh)
Syaikh Shâlih bin ‘Abdil ‘Azîz As-Sindî hafizhahullahu
Penerjemah : Bisri Tujang, Lc.
Al-Muhîth ( (المحیط
Yang Maha Mengetahui terhadap
segala sesuatu, Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Berkemampuan atas
segalanya.
Al-Qohhâr ( (القھار
Yang Maha Perkasa terhadap segala
sesuatu, dimana pada-Nya seluruh makhluk tunduk lagi merendahkan dan
menghinakan diri dihadapan-Nya lantaran kemuliaan, kekuatan dan kesempurnaan
ketentuan-Nya.
Al-Muqît ( (المقیت
Yang Memberikan apa yang
dibutuhkan oleh setiap makhluk, Yang Menyalurkan rizki mereka dan Menentukannya
sesuai dengan kehendak-Nya menurut kebijaksanaan dan kemuliaan-Nya.
Al-Wakîl ( (الوكیل
Yang Bertanggung Jawab mengatur
urusan hamba-Nya sesuai ilmu, kekuasan-Nya yang sempurna dan kebijaksanaan-Nya
yang komprehesif. Dialah Yang memelihara para wali-Nya dan memudahkan urusan
mereka dan menjauhkan mereka dari kesulitan, serta Dia cukupi kebutuhan mereka.
Jadi, barang siapa yang menjadikan-Nya sebagai pemeliharanya, maka Dia sudah
cukup sebagai penolongnya (sebagaimana Firman-Nya) "Allâh adalah Penolong
orang-orang yang beriman, Ia telah mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju
cahaya".
Dzûl Jalâli wal Ikrâm (ذو الجلال والإكرام)
Yaitu, Yang memiliki kebesaran,
keagungan dan Yang memiliki rahmat, kedermawanan dan kebaikan yang menyelimuti
perkara umum dan khusus, Dia Yang memuliakan para wali dan segenap orang
pilihan-Nya, yang mereka juga memuliakan, mengangungkan dan mencintai-Nya.
Al-Wadûd ( (الودود
Yang mencintai Para Nabi dan
Rasul-Nya, serta para pengikut mereka, dan mereka pun mencintai-Nya. Dia lebih
dicintai oleh mereka dibandingkan segalanya. Hati-hati mereka telah terisi oleh
rasa cinta kepada-Nya, dan lisan-lisan mereka terus bergerak menyanjung-Nya.
Relung hati mereka senantiasa dipenuhi oleh rasa
cinta, ikhlas dan penuh harapan
kepada-Nya.
Al-Fattâh ( (الفتّاح
Yang memutuskan perkara
hamba-hamba-Nya dengan hukumhukum syariat, keputusan takdir dan ketetapan
balasan perbuatan mereka. Yang dengan kelembutan-Nya membuka penglihatan
orang-orang yang jujur, membuka hati-hati mereka untuk mengenal, mencintai dan
kembali pada-Ny. Dia juga yang membuka pintu-pintu rahmat dan rizki yang
beragam bagi hamba-hamba-Nya, serta membuka jalan amal mereka untuk berusaha,
yang dengannya mereka menuai hasil dari usaha tersebut baik di dunia maupun di
akhirat “Apa saja yang Allâh anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka
tidak seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allâh,
maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu”.
Ar-Razzâq ( (الرزاق
Yang Maha Pemberi rizki untuk
segenap Hamba-Nya, sehingga tidak satupun makhluk yang melata di atas permukaan
bumi ini, melainkan telah Allâh penuhi rizkinya. Rizki-Nya kepada hambahamba-
Nya ini terbagi menjadi dua bagian: (Pertama) rizki yang umum, mencakup untuk
semua orang baik yang shâlih maupun pendosa, generasi yang terdahulu hingga
yang terakhir, dan rizki ini adalah rizki yang bersifat fisik. (Kedua) rizki
yang khusus, yaitu berupa hati, dimana pemenuhannya disuguhkan dengan ilmu dan
iman, serta rizki yang halal untuk membatu tegaknya agama Allâh. Rizki semacam
ini hanya diistimewakan bagi orang-orang yang beriman, berdasarkan derajat
keimanan mereka, sesuai dengan kebijaksanaan dan rahmat-Nya.
Al-Hakam ( الحكم ), dan
Al-‘Adl ( (العدل
Yang memutuskan perkara diantara
hamba-hamba-Nya di dunia dan di akhirat dengan keadilan-Nya; sedikitpun Dia
tidak mengurangi berat timbangan amal seseorang walau seberat biji dzarrah, dan
dia tidak akan membebani seseorang dengan dosa orang lain. Dia tidak akan
membalas seorang hamba melebihi dosanya dan Dia akan menunaikan hak-hak kepada
yang berhak, sehingga Dia tidak membiarkan setiap pemilik hak tersebut
melainkan akan diberinya. Dialah Yang Maha Adil dalam aturan dan ketetapan-Nya,
“Sesungguhnya Tuhanku tetap berada di atas Jalan (keputusan-Nya) yang lurus”.
Jâmi’un Nâs ( (جامع الناس
Yang Maha Mengumpulkan manusia
pada hari yang tidak adakeraguan padanya, dan Dia pula yang mengumpulkan
seluruh amal perbuatan dan rizki mereka, tidak ada yang tertinggal sedikitpun
amal yang kecil maupun besar melainkan akan dihitung oleh-Nya. Dia juga yang
akan mengumpulkan perkara yang telah terpisah dan dianggap mustahil;yaitu
mengumpulkan manusia yang telah meninggal dari generasi pertama maupun terakhir
(kelak di padang mahsyar, pent.), hal ini karena kesempurnaan kekuasaan dan
keluasan ilmu-Nya.
Al-Hayyu ( الحي ), dan
Al-Qoyyûm ( (القیوم
Yang memiliki kehidupan yang
sempurna dan terus berdiri dengan sendiri. Yang terus menerus berdiri mengurus
penduduk langit dan bumi, mengurus rizki mereka dan membenahi seluruh keadaan
mereka. Maka nama Al-Hayyu adalah sebuah nama yang mengandung makna seluruh
sifat dzat, dan nama Al-Qayyûm adalah sebuah nama yang mengandung makna seluruh
sifat perbuatan.
An-Nûr ( (النور
Pemberi cahaya langit dan bumi,
Yang memberikan cahaya ke dalam hati-hati orang yang berpengetahuan, dengan
cara mengenal dan mengimani-Nya. Menyinari akal mereka dengan cahaya petunjuk.
Dan Dialah Yang telah menyinari langit dan bumi dengan berbagai cahaya yang
telah ditetapkan oleh-Nya. Hijab
(penghalang)-Nya adalah cahaya,
jika seandainya Dia membukanya, maka pancaran sinar wajah-Nya akan
menghanguskan seluruh makhluk yang di pandang oleh-Nya. Badî’us Samâwât wal
Ardhi
(بدیع السماوات والأرض)
Yaitu Dialah Sang Pencipta dan
Inovator langit dan bumi, yang pada penciptaannya telah mencapai puncak
keindahan penciptaan, keteraturan yang menakjubkan dan nyata.
Al-Qâbidh ( القابض ),dan
Al-Bâsith ( (الباسط
Al-Qâbidh adalah Yang Maha
Mencabut nyawa dan menarik rizki sedangkan Al-Bâsith adalah Yang Maha
Melapangkan rizki dan melanggengkan hati. Yang demikian itu berlaku karena
kebijaksanaan dan rahmat-Nya.
Al-Mu’thî ( المعطي ),dan
Al-Mâni’ ( (المانع
Tidak ada satupun yang dapat menahan
apa yang Ia berikan, dan tidak ada satupun yang dapat memberi apa yang Ia
tahan. Maka semua kebaikan dan manfaat haruslah dipinta dan diharapkan dari-
Nya, karena Dialah Yang memberi pemberian kepada siapa yangdikehendaki-Nya,
sebagaimana Dia mencegahnya menurut kehendak-Nya, berdasarkan kebijakan dan
rahmat-Nya.
Asy-Syahîd ( (الشھید
Yaitu Yang Maha Menyaksikan
segala sesuatu, Mendengarkan semua getaran suara baik yang tersembunyi maupun
yang tampak, Melihat semua yang wujud baik yang halus maupun yang tampak, yang
kecil maupun yang besar. Dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, yang dengannya
Dia menyaksikan dan mengetahui perbuatan hamba-hamba-Nya.
Al-Mubdî` ( المبدئ ),dan
Al-Mu’îd ( (المعید
Allâh Ta’âlâ berfirman: “Dan
Dialah Yang Mengawali penciptaannya, kemudian Membangkitkan mereka”. Dialah
yang mengawali penciptaan mereka, untuk menguji diantara mereka siapa yang
paling baik amal perbuatannya, lalu Dia membangkitkan mereka untuk membalas
amal mereka menurut baik dan buruknya.
Demikian juga Dialah yang
menciptakan seluruh makhluk setahap demi setahap, kemudian Dia membangkitkannya
dalam satu waktu.
Al-Fa’âlu Limâ Yurîd (الفعال لما یرید)
Yang Maha Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya, dan hal ini terwujud karena kesempurnaan kekuatan-Nya dan
karena kemurnian kehendak dan kekuasaan-Nya. Bahwa segala perkara yang
dikehendaki-Nya pasti akan dilakukannya, tanpa ada satupun pun yang sanggup
melarang atau menyanggah-Nya, dan tiada satupun yang mampu menjadi pembantu dan
penolong-Nya, terhadap segala hal yang akan terjadi. Bahkan jika Dia
menghendaki sesuatu Ia mengatakan jadilah maka jadilah. Sebagaimana Dia juga
Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya, maka kehendak-Nya menyertai kebijakan dan kemuliaan-Nya,
karena Dia tersifati dengan kekuasaan yang sempurna dan memiliki kebebasan
berkehendak. Serta Dia juga tersifati dengan sifat kebijaksanaan yang mencakup
seluruh apa yang telah, sedang dan akan dilakukan.
Al-Ghonî ( الغني ), dan
Al-Mughnî ( (المغني
Dia Yang Maha Kaya dalam
Dzat-Nya, Yang memiliki kekayaan yang sempurna lagi absolut, dari segala sisi
dan tinjauan, karena kesempurnaan diri-Nya dan kesempurnaan sifat-sifat-Nya.
Tidak ada celah kekurangan sedikitpun dari segala sisi, tetap saja selamanya Ia
Maha Kaya. Karena kekayaan-Nya merupakan konsekuensi dari Dzat-Nya, sebagaimana
Dia akan tetap sebagai Maha Pencipta, Maha Kuasa, Maha Pemberi rizki dan Maha
Baik. Tidak butuh kepada seorang pun untuk segala hal. Dialah Yang Maha Kaya,
di tangan-Nya lah segala perbendaharaan langit dan bumi, serta perbendaharaan
dunia dan akhirat. Sedangkan al- Mughnî adalah Dialah Yang Maha Mencukupi
makhluk-Nya secara umum, dan mencukupi manusia yang khusus dengan curahan
kemurahan-Nya ke dalam hati mereka dengan pengetahuan robbanî dan hakikat
keimanan.
Al-Halîm ( (الحلیم
Dialah yang melimpahkan semua
nikmat baik yang lahir maupun yang batin kepada makhluk-Nya, walau mereka
banyak bermaksiat dan bersalah. Namun Dia tetap bersikap santun kepada mereka
sesuai dengan kadar kemaksiatan mereka, kiranya mereka mau untuk bertaubat
kepada-Nya dan kembali kepada-Nya.
Asy-Syâkir ( الشاكر ), dan
Asy-Syakûr ( (الشكور
Dia berterima kasih dari amal
perbuatan (hamba-Nya) yang sedikit dan mengampuni kesalahan dan dosa yang
berlimpah. Dia mengganjar dengan pahala yang berlipat ganda terhadap amal
perbuatan orang-orang yang ikhlas lagi tulus tanpa mengharapkan imbalan,
berterima kasih kepada orang-orang yang mensyukuri
nikmat dan menyebut orang yang
menyebut-Nya. Barang siapa yang mendekatkan diri kepada-Nya dengan satu amal
Shâlih, maka Allâh mendekatinya lebih banyak lagi (dengan ganjara pahala dan
karunia, ed.).
Al-Qorîb ( القریب ),dan
Al-Mujîb ( (المجیب
Dialah Yang Maha dekat kepada
setiap hamba, dan kedekatan-Nya pada hamba-Nya terbagi menjadi dua macam:
(Pertama) kedekatan yang bersifat umum untuk semua makhluk, dengan ilmu,
pengetahuan, pengawasan, persaksian dan pemantauan-Nya. (Kedua) kedekatan yang
bersifat khusus untuk hamba, pemohon dan para pecinta-Nya, dan kedekatan model
yang kedua ini tidak diketahui hakikatnya, ia hanya bisa dideteksi dari
pengaruh baiknya, seperti: kelembutan-Nya pada hamba-Nya, serta inayat dan
bimbingan-Nya kepadanya. Dan di antara pengaruhnya adalah dikabulkannya do'a
orang-orang yang meminta kepada-Nya dan kembalinya hamba-hamba-Nya. Dia
mengabulkan doa orang-orang yang berdo’a pada-Nya secara umum,
bagaimanapun keadaan, kondisi dan dimanapun mereka berada. Sebagaimana Dia
telah menjanjikan janji yang mutlak ini kepada mereka, yaitu bahwa Dia akan
mengabulkan doa orangorang
khusus yang memenuhi dan tunduk
terhadap syariat-Nya, Dia juga mengabulkan doa orang yang sedang mengalami
kegentingan/keadaan darurat, mengabulkan doa orang yang telah putus harapan
tapi masih memiliki hubungan dengan-Nya, karena dorongan rasa harap yang besar
pada ampunan-Nya, harapan dan
takut pada-Nya.
Al-Kâfî ( (الكافي
Yang Maha Mencukupi semua yang
diperlukan dan dibutuhkan. Dialah Yang Maha Memenuhi secara khusus berbagai
kebutuhan baik dunia dan akhirat orang-orang yang beriman, bertawakkal dan
bersandar pada-Nya.
Al-Awwal ( ,(الأول
Al-Âkhir ( ,(الآخر
Azh-Zhâhir ( الظاھر ),dan
Al-Bâthin ( (الباطن
Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa
sallam telah menjelaskannya dengan tafsiran yang lengkap dan jelas. Beliau
Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika menyeru Rabb-nya :
أنت الأول فلیس قبلك شيءٌ وأنت الآخر فلیس بعدك شيءٌ ، وأنت الظاھر فلیس فوقك شيءٌ
، وأنت الباطن فلیس دونك شيءٌ
“Engkau lah Yang Maha Pertama, sehingga tidak ada sesuatu apapun yang
mendahului-Mu, dan Engkaulah Yang Terakhir, tidak ada sesuatu apapun yang
mengakhiri-Mu. Engkau lah Yang Tampak, sehingga tidak ada sesuatu pun yang
berada di atas-Mu, dan Engkaulah yang Maha Batin, sehingga tidak ada sesuatu
pun yang berada di bawah-Mu.”
Al-Wâsi’ ( (الواسع
Yang Maha Luas sifat-sifat dan
karakteristik serta hubungan kedua- Nya tersebut, di mana tidak seorang pun
yang dapat menghitung sanjungan yang dipersembahkan kepada-Nya. Bahkan
sebagaimana Ia menyanjung diri-Nya sendkiri, Yang Maha Luas keagungan,
kekuasaan dan kerajaan-Nya, dan Yang Maha Luas karunia dan kebaikan, serta
keagungan dan kedermawanan-Nya.
Al-Hadî ( الھادي ),dan
Ar-Rasyîd ( (الرشید
Yaitu: Dialah Yang Maha Memberi
petunjuk dan Membimbing semua hamba-Nya menuju kebaikan dan menghindari
keburukan. Dia mengajari mereka dari apa yang tidak diketahui, Memberi mereka
hidayah taufik dan bimbingan, Mengilhamkan ketakwaan kepada mereka, dan
Menjadikan hati-hati mereka patuh dan tunduk pada perintah-Nya. Adapun Nama
Ar-Rasyîd mengandung makna Al-Hakîm (Yang Maha Bijaksana), yaitu Dia Maha
Bijaksana di dalam firman dan perbuatan-Nya. Seluruh syariat-Nya seluruhnya
adalah kebaikan, bimbingan dan kebijaksanaan dan pada ciptaan-Nya terkandung
bukti atas bimbingan Allâh.
Al-Haq ( (الحقّ
Dialah Yang Maha Benar di dalam
dzat dan sifat-sifat-Nya. Ia merupakan konsekuensi wajib akan eksistensi-Nya.
Pemilik sifat-sifat dan ciri-ciri yang sempurna. Eksistensi-Nya merupakan kelaziman
dari Dzat-Nya, karena tidak ada suatu pun yang eksis melainkan memiliki Dzat.
Dia tetap dan senantiasa tersifati dengan keagungan, kemuliaan, keindahan dan
kesempurnaan. Senantiasa dan tetap dikenal dengan keluhuran-Nya. Sebab
perkataan, perbuatan, pertemuan, Rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya dan agama-Nya
adalah benar. Peribadatan hanya pada-Nya yang tiada sekutu bagi-Nya adalah
benar, dan semua yang disandarkan kepada-Nya adalah benar. (Sebagaimana
firman-Nya):
ذلك بأن لله ھو الحق وأن ما یدعون من دونھ ھو الباطل وأن لله ھو العليّ الكبیر
“Yang demikian itu bahwasanya Allâh adalah Tuhan Yang benar untuk disembah, dan
apa yang kalian seru selain-Nya dia adalah batil, dan Allâh Dialah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Besar”
قل الحق من ربكم فمن شاء فلیؤمن ومن شاء فلیكفر
“Katakanlah: kebenaran datangnya dari Tuhanmu, maka barangsiapa yang
menghendakinya, hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang menghendaki
(selainnya) pastilah ia kafir"
" فماذا بعد الحق إلا الضلال
“Dan tidaklah setelah kebenaran melainkan kesesatan”
وقل جاء الحق وزھق الباطل إن الباطل كان زھوقًا
“Katakanlah, telah datang kebenaran dan kebatilan pun lenyap, sesungguhnya
kebatilan pasti akan sirna.”
Segala puji hanya milik Allâh yang dengan karunia-Nya semua amal Shâlih bisa
terselesaikan. Shalawat dan Salam sejahtera semoga senantiasa tercurahkan
kepada Muhammad, keluarga, sahabat-sahabatnya, dan orang-orang meneladani
mereka hingga hari kiamat. Diucapkan dan ditulis oleh seorang hamba yang fakir
yang membutuhkan (rahmat) Rabb-nya : ‘Abdurrahmân bin Nâshir bin Abdillah bin
Nâshir As-Sa'di. Semoga Allâh mengampuni beliau, kedua orang tua beliau,
guru-guru dan kesayangan beliau serta seluruh kaum muslimin. Âmîn.